JANGAN MATI KECUALI DALAM KEADAAN ISLAM/BERTAUHID

Selasa, 30 April 2013

Ketika alat-alat musik dan para penyanyi wanita telah merajalela, serta khamr di anggap halal”.

 Merajalelanya Musik dan Penyanyi

Dicatat oleh Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir (5672),  juga Ar Ruyani dalam Musnad nya (1041),
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي الطَّاهِرِ بْنِ السَّرْحِ الْمُضَرِيُّ ، ثنا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ ح ، وَحَدَّثَنَا أَبُو حُصَيْنٍ الْقَاضِي ، ثنا يَحْيَى الْحِمَّانِيُّ ، قَالا : أَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَسْلَمَ ، حَدَّثَنِي أَبُو حَازِمٍ ، حَدَّثَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : ” سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ خَسْفٌ ، وَقَذْفٌ ، وَمَسْخٌ ” ، قِيلَ : وَمَتَى ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَازِفُ وَالْقَيْنَاتُ ، وَاسْتُحِلَّتِ الْخَمْرُ “
‘Amr bin Abi Ath Thahir bin As Sarh Al Mudharri menuturkan kepadaku, Sa’id bin Abi Maryam dan Abu Hushain Al Qadhi menuturkan kepadaku, Yahya Al Himmani menuturkan kepadaku bahwa mereka berdua berkata, Abdurrahman bin Aslam mengabarkan kepada kami, Abu Hazim menuturkan kepadaku, Sahl bin Sa’ad menuturkan kepadaku, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah wajahnya menjadi buruk”.
Beliau ditanya, “Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ketika alat-alat musik dan para penyanyi wanita telah merajalela, serta khamr di anggap halal”.

Mengingat dan mempersiapkan diri


mengingat dan mempersiapkan diri

Belia, muda, maupun tua tidak ada yang tahu, mereka pun bisa merasakan kematian. Setahun yang silam, kita barangkali melihat saudara kita dalam keadaan sehat bugar, ia pun masih muda dan kuat. Namun hari ini ternyata ia telah pergi meninggalkan kita. Kita pun tahu, kita tidak tahu kapan maut menjemput kita. Entah besok, entah lusa, entah kapan. Namun kematian sobat kita, itu sudah cukup sebagai pengingat, penyadar dari kelalaian kita.  Bahwa kita pun akan sama dengannya, akan kembali pada Allah. Dunia akan kita tinggalkan di belakang. Dunia hanya sebagai lahan mencari bekal. Alam akhiratlah tempat akhir kita.
Sungguh kematian dari orang sekeliling kita banyak menyadarkan kita. Oleh karenanya, kita diperingatkan untuk banyak-banyak mengingat mati. Dan faedahnya amat banyak. Kami mengutarakan beberapa di antaranya kali ini.
Dianjurkan untuk mengingat mati dan mempersiapkan diri menghadap kematian …
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ
Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan” (HR. An Nasai no. 1824, Tirmidzi no. 2307 dan Ibnu Majah no. 4258 dan Ahmad 2: 292. Hadits ini hasan shahih menurut Syaikh Al Albani).
Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim (pemutus) karena ia menjadi pemutus kelezatan dunia.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ : كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : « أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ : « أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ ».
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).

Minggu, 21 April 2013

Indonesia Mencari Bakat

Jika di Indonesia marak program pencarian bakat, mulai yang membebek AS dengan Indonesian Idol, Big-Brother, X-Faktor, hingga yang lokal: IMB (Indonesia Mencari Bakat), ternyata negara-negara Arab pun tengah dihebohkan oleh program acara Star Academy yang mulai mewabah dari Libanon hingga Saudi Arabia, negeri yang di dalamnya terdapat kiblat dan tanah suci umat Islam.

Tak jauh beda dengan Miss World, program Star Academy pun menjadi magnet bagi kerumunan kaum hawa dan tampilnya wanita-wanita suci yang mengumbar aurat hingga kelihatan aurat-aurat utamanya. Tentu reality show ini yang membuat stasiun TV Lebanese Broadcasting Corporation (LBC) laris manis. Hingga Imam Masjid Al Haram, Syaikh Sudais menentang keras acara Star Academy tersebut dengan bahasa: ‘weapon of mass destruction’ yang jauh lebih berbahaya daripada bom nuklir.
Kegundahan Syaikh Abdurrahman As Sudais sangat wajar. Karena setelah ditelusuri, Star Academy dan hampir semua program pencarian bakat didirikan dan didanai oleh Yahudi. Dalam acara Dialog Today di TV Israel, pendiri dan pendonor program Star Academy (di Indonesia diproduksi dengan mana Akademi Fantasi Indosiar/Akademi Fantasi Indonesia), Malhom Ukhonuc (Malhom Aknov), buka-bukaan seperti terangkum dalam dialog berikut:

Bagaimana perasaan Anda, setelah sekian lama berjibaku, akhirnya program Star Academy diterima dan diadakan di negara-negara Islam?